Pahami cara menangani demam anak langsung dari ahlinya (picture credit : www.enkivillage.com) |
Demam anak bisa datang kapan saja dan dari sebab yang kadang tidak kita (sebagai orang tua) duga. Kadang hanya karena cuaca yang terlalu panas, anak demam. Apalagi kalau kedinginan, bisa terkena demam dan flu.
Beberapa orang tua baru (mungkin Anda salah satunya) yang baru pertama kali memiliki anak balita biasanya kebingungan ketika anak demam dan mulai rewel. Mereka masih minim pengetahuan tentang cara menangani demam anak.
Semoga setelah membaca ini (paling tidak) ada gambaran step by step dalam menangani demam anak balitanya dan bisa jadi juklak kalau anak terkena demam lagi.
Lalu ...
Sebenarnya, apakah demam anak itu, kawan atau lawan yang harus dihadapi ya?
Untuk menjawabnya silakan baca artikel ini sampai selesai. Mari kita diskusikan ...
Apakah demam itu?
Menurut dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A. "demam itu reaksi tubuh kita terhadap sesuatu yang mengganggu tubuh kita, yang datangnya dari luar, misalnya karena adanya infeksi kuman atau virus".
"Nah, demam ini yang berfungsi untuk mengatasi gangguan tadi, sehingga diharapkan gangguan tadi anak hilang". Lanjut dokter spesialis anak yang bekerja di RS PMI Bogor".
Jadi dari jawaban diatas dapat disimpulkan bahwa ketika ada sesuatu yang asing masuk tubuh, seperti infeksi virus, maka ketika terdeteksi bahwa itu membahayakan tubuh, dengan otomatis tubuh akan melawannya dengan cara menaikkan suhu tubuh.
Dengan demikian, sebenarnya demam pada anak itu adalah KAWAN yang akan selalu memberi tahu bahwa, "eh, ini ada sesuatu yang masuk ke tubuh dan membahayakan lho, segera cari tahu penyebabnya dan kasih obat jika dibutuhkan".
Yah, analogi gampangnya, demam itu mirip anti virus pada komputer, yang akan selalu memberikan peringatan ketika ada file yang membahayakan komputer.
Namun, walaupun demikian, namanya orang tua pasti ada rasa panik ketika anak terkena demam, kadang malah suka berpikir yang tidak-tidak, apalagi jika kita hidup di kampung yang mana masih kental dengan hal-hal mistis.
Hal-hal yang demikian sebenarnya bisa kita hilangkan dengan cara lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha berpikir rasional, tak lupa selalu tambah pengetahuan agar tidak mudah terkena sugesti dari orang lain yang selalu berpikir mistis.
Demam Pada Anak Bikin Anak Tambah Rewel
Itu sudah pastilah, ketika anak terkena demam, hal yang sering terjadi adalah anak yang selalu rewel, nangis, minta di gendong, tidak nafsu makan, dll. Apalagi jika usia anak masih dibawah 2 tahunan.
Ya itu kondisi wajar, karena nangis dan rewel itu cara termudah bagi anak untuk memberi tahu orang tuanya bahwa ada yang dirasa tidak enak dalam tubuhnya.
Sebagai orang tua, kita harusnya lebih mengerti akan hal ini dan tentunya lebih sabar dalam menghadapi buah hati yang terkena demam.
Kami percaya lho ketika perasaan kita tidak ikut kalut dan panik saat merawat anak, maka itu akan mempengaruhi perasaan anak juga, sehingga proses penyembuhan lebih mudah, dan insya Alloh lebih cepat. Jadi, buang jauh-jauh rasa paniknya ya ... :)
Sikap Orang Tua Ketika Menghadapi Demam Anak
Dalam menangani anak yang sedang terkena demam, hal-hal mudah yang harus dilakukan ayah bunda adalah bisa sebagai berikut.
1. Cek dulu, benarkah anak terkena demam?
Tak sedikit orang tua mengecek suhu tubuh anak hanya lewat perasaan saja. Maksudnya, hanya sekedar menempelkan telapak tangan ke dahi anak saja, terus menyimpulkan bahwa anak demam.
Itu sangat tidak akurat, karena bisa dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan suhu tangan orang tua itu sendiri. Bisa jadi tangan habis untuk mencuci, lalu digunakan untuk mengecek suhu anak. Kan tidak akurat blas itu namanya :)
Selalu sediakan termometer di rumah, terserah mau yang termometer air raksa atau termometer digital. Agar kita tahu persis berapa suhu tubuh anak saat itu, sehingga kita bisa mengambil tindakan pertolongan pertama.
Kami pribadi sangat merekomendasikan termometer sebagai hadiah kado ketika ada teman yang baru lahiran. Karena disamping sudah banyak sekali yang menghadiahi kaos/baju dan tas, banyak orang tua baru yang masih belum aware tentang peralatan untuk pertolongan pertama ketika anak sakit.
Sehingga akhir-akhir ini, kami memberikan termometer sebagai kado ketika ada teman yang habis lahiran. Lumayan kan harga kado jadi lebih murah dan bermanfaat ... Huehehe.
Perlu diketahui bahwa suhu tubuh normal anak berkisar antara 36°C -37,5°C. Sedangkan suhu tubuh dianggap sebagai demam jika sudah diatas 37,5°C.
Dengan mengetahui suhu tubuh yang akurat, maka akan mempermudah menentukan pertolongan pertama apa yang akan dilakukan, apakah perlu dibawa ke dokter, apakah perlu diberi obat turun panas, atau hanya perlu dikompres saja. Dokter juga akan mudah dalam mendiagnosis penyakit pada anak.
2. Perbanyak memberikan cairan.
Ketika tubuh demam, maka reaksi tubuh berikutnya adalah mengeluarkan keringat. Jadi sembari panas tubuh dilepaskan, tubuh juga akan mengeluarkan cairan keringat, untuk mempercepat penurunan suhu tubuh.
Jadi ketika anak terkena demam, wajib hukumnya untuk memperbanyak pemberian cairan, agar tidak dehidrasi. Pemberian cairan kepada anak bisa berupa, meminumkan air putih, susu, jus buah, sayur berkuah, atau makanan lain yang mengandung cairan dan si anak mau memakannya.
Pilihlah minuman yang anak sukai. Karena ketika demam, sebagian besar anak akan susah sekali untuk disuruh minum yang banyak. Untuk itu dengan pemilihan minuman yang disukai anak, diharapkan anak mau minum banyak cairan dan pemberian infus tidak diperlukan lagi.
3. Turunkan suhu permukaan tubuh anak.
Meskipun tubuh secara alami mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Tapi sangat perlu kita dukung dengan pemberian tindakan agar suhu cepat turun. Seperti dengan cara pemberian kompres dan pemberian obat turun panas.
Kompreslah dengan cara yang benar sehingga dapat membuka banyak pembuluh darah tepi.
Untuk mengompres gunakan air yang hangat kuku, jangan pakai air dingin atau es. Karena penggunaan air dingin atau es malah akan menutup pembuluh darah tepi, sehingga tidak bisa membuang panas lewat pembuluh darah tepi.
Kurang benar juga jika mengompres anak yang terkena demam menggunakan alkohol, karena alkohol hanya akan memberikan sensasi dingin pada permukaan tapi tidak bisa melepaskan panas/suhu tubuh.
Yang ada malah kekhawatiran terhadap terhirupnya uap alkohol atau terserapnya alkohol ke dalam kulit yang berakibat keracunan alkohol.
Pemberian obat turun panas pada anak yang demam tidak begitu perlu, KECUALI jika demam sudah dirasa mengganggu. Seperti misalnya, ketika suhu tubuh tinggi, anak mudah terkena kejang demam.
Jika anak tidak rewel, tidak punya riwayat kejang demam, suhu masih dibawah 38°C, maka pemberian obat penurun panas tidak diperlukan.
Menurut dr. Fransiska, "Fungsi utama obat turun panas di sini lebih banyak sebagai penghilang nyeri untuk membuat anak lebih nyaman. Umumnya, obat penurun panas hanya menurunkan suhu sekitar 1-1,5°C, sehingga kesannya panas tidak hilang".
Obat turun panas yang bisa dipakai untuk demam anak adalah paracetamol dan ibuprofen. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melihat komposisi obat di kemasannya.
Lanjut dr. Fransiska, "Parasetamol diberikan dengan dosis 10-15 mg/kg/kali. Dapat diulang minimal 4 jam, dan maksimal diberikan 5x sehari. Ibuprofen diberikan dengan dosis 5 mg/kg/kali bila suhu 38°C, dan 10 mg/kg/kali bila suhu badan 39 derajat celcius. Dapat diulang minimal 6 jam, dan maksimal diberikan 4x sehari".
Yang perlu diketahui disini adalah ibuprofen lebih beresiko jika diberikan kepada anak jika anak sedang terganggu sistem pembekuan darah, misal saat terkena DBD.
Kemudian, pemberian obat turun panas kepada anak, BAIKNYA sesuai dengan resep dokter, kecuali jika sebelumnya pernah diperiksakan ke dokter dan obatnya masih ada sisa, sehingga bisa diminumkan dengan dosis yang sama.
Bagaimana dengan pemberian obat herbal yang biasa dijadikan alternatif daripada menggunakan obat turun panas yang berbahan kimia? ...
Jika memang Anda memiliki pengalaman dan mengetahui ilmunya secara pasti cara pengobatannya, ya itu hak Anda sebagai orang tua.
Namun jika tidak memiliki pengalaman atau hanya dapat info dari "katanya si A gini, katanya si B gitu", lebih baik tidak menggunakan obat tersebut.
Jika Anda mengetahui alternatif obat herbal yang SUDAH PERNAH dipakai pada anak Anda (bukan hanya jualan, tapi berdasar pengalaman), silakan share/rekomendasikan saja di komentar ya.
4. Cari penyebab demam anak
Yup, setelah melakukan pertolongan pertama saat anak demam, selanjutnya adalah mencari penyebab demam anak.
Tentunya tidak asal tebak, harus diserahkan ke ahlinya, yaitu ke dokter spesialis anak (DSA). Kalau perlu untuk lebih meyakinkan, periksakan ke DSA lainnya, sebagai second opinion, jika memang ternyata sakit yang diderita anak adalah penyakit berat.
Kapan waktunya anak diperiksakan ke DSA?
Jika anak dalam 72 jam tidak membaik/suhu tidak turun, maka perlu diperiksakan ke DSA. Berikan informasi secara detail ke pada dokter agar dia bisa dengan mudah mendiagnosis/memberikan rekomendasi cek laboratorium yang tepat serta memberikan dosis obat yang tepat.
JANGAN TUNGGU 72 jam, jika kondisi anak sudah lemah sekali, tidak mau makan minum sama sekali, kencing sedikit, apalagi disertai penurunan kesadaran, itu sudah masuk ke tanda-tanda dehidrasi berat, SEGERA bawa ke dokter secepatnya.
Kesimpulan
Tak perlu khawatir ketika anak terkena demam, karena demam merupakan salah satu cara tubuh untuk memberikan informasi bahwa tubuh sedang melawan benda asing yang dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan tubuh. Sehingga bisa dibilang demam adalah kawan bagi kita.
Pelajari cara pertolongan pertama pada anak demam agar tidak terlalu panik ketika menghadapi keadaan yang seperti itu. Jika kondisi anak dalam 72 jam tidak membaik, atau belum 72 jam kondisi anak semakin parah, segeralah periksakan ke dokter spesialis anak.
Hal ini dilakukan agar dokter segera mendiagnosis penyebab demamnya dan bisa segera diberikan obat untuk membantu penyembuhan anak.
Tetap belajar dan Semangat !!!
(Sumber : Group FB Room For Children)
0 comments:
Posting Komentar